Demografi Kabupaten Sorong Selatan: Potret Keberagaman dan Potensi Lokal
Kabupaten Sorong Selatan merupakan salah satu wilayah administratif di Provinsi Papua Barat Daya, Indonesia, yang dikenal dengan keberagaman etnis, budaya, serta potensi sumber daya manusianya. Terbentuk pada tahun 2002 melalui pemekaran dari Kabupaten Sorong, kabupaten ini terus berkembang dalam aspek kependudukan, pemerataan pembangunan, dan peningkatan kualitas hidup masyarakatnya.
Jumlah dan Persebaran Penduduk
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk Sorong Selatan pada tahun-tahun terakhir berkisar di angka 50.000 hingga 60.000 jiwa. Penduduk tersebar di 15 distrik (kecamatan) dengan pusat pemerintahan berada di Teminabuan, yang menjadi distrik terpadat dan paling maju dari sisi infrastruktur dan layanan publik.
Sebagian besar penduduk tinggal di wilayah pedalaman, kampung-kampung adat, serta pesisir, dengan tingkat kepadatan penduduk yang rendah dibanding wilayah urban di Indonesia. Hal ini disebabkan oleh topografi wilayah yang masih didominasi oleh hutan, gunung, dan lembah.
Komposisi Etnis dan Bahasa
Sorong Selatan merupakan rumah bagi berbagai suku asli Papua, seperti:
-
Suku Tehit – salah satu kelompok etnis terbesar dan dominan,
-
Suku Maybrat – memiliki tradisi dan bahasa khas,
-
Suku Imeko, Yahadian, dan Suku Wayer, serta
-
Pendatang dari luar Papua seperti orang Jawa, Bugis, dan Toraja yang datang sebagai pegawai negeri, pedagang, atau tenaga kontrak.